AlQuran Juz 26 , Surat Al-Ahqaf Ayat 1 - Surat Adz Dzariyat Ayat 30 (Murottal dengan Terjemahan) Yang keseharian nya jauh dari Al Quran , dengan Al Quran d
۞ لَّا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَن ظُلِمَ ۚ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا ﴿١٤٨﴾ 148 Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya . Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. إِن تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَن سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا ﴿١٤٩﴾ 149 Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau mema’afkan sesuatu kesalahan orang lain, maka sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Kuasa. إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا ﴿١٥٠﴾ 150 Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian yang lain", serta bermaksud dengan perkataan itu mengambil jalan tengah di antara yang demikian iman atau kafir, أُولَـٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُّهِينًا ﴿١٥١﴾ 151 merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. وَالَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَلَمْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ أُولَـٰئِكَ سَوْفَ يُؤْتِيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا ﴿١٥٢﴾ 152 Orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. يَسْأَلُكَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَن تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتَابًا مِّنَ السَّمَاءِ ۚ فَقَدْ سَأَلُوا مُوسَىٰ أَكْبَرَ مِن ذَٰلِكَ فَقَالُوا أَرِنَا اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْ ۚ ثُمَّ اتَّخَذُوا الْعِجْلَ مِن بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ فَعَفَوْنَا عَن ذَٰلِكَ ۚ وَآتَيْنَا مُوسَىٰ سُلْطَانًا مُّبِينًا ﴿١٥٣﴾ 153 Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata". Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi , sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma’afkan mereka dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata. وَرَفَعْنَا فَوْقَهُمُ الطُّورَ بِمِيثَاقِهِمْ وَقُلْنَا لَهُمُ ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُلْنَا لَهُمْ لَا تَعْدُوا فِي السَّبْتِ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثَاقًا غَلِيظًا ﴿١٥٤﴾ 154 Dan telah Kami angkat ke atas kepala mereka bukit Thursina untuk menerima perjanjian yang telah Kami ambil dari mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka "Masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud" , dan Kami perintahkan pula, kepada mereka "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu" dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh. فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَاقَهُمْ وَكُفْرِهِم بِآيَاتِ اللَّهِ وَقَتْلِهِمُ الْأَنبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَقَوْلِهِمْ قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَلْ طَبَعَ اللَّهُ عَلَيْهَا بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُونَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿١٥٥﴾ 155 Maka Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan , disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar dan mengatakan "Hati kami tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka. وَبِكُفْرِهِمْ وَقَوْلِهِمْ عَلَىٰ مَرْيَمَ بُهْتَانًا عَظِيمًا ﴿١٥٦﴾ 156 Dan karena kekafiran mereka terhadap Isa, dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar zina, وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـٰكِن شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ ۚ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا ﴿١٥٧﴾ 157 dan karena ucapan mereka "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah" , padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. بَل رَّفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿١٥٨﴾ 158 Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya . Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. وَإِن مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا ﴿١٥٩﴾ 159 Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya Isa sebelum kematiannya . Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka. فَبِظُلْمٍ مِّنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَن سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرًا ﴿١٦٠﴾ 160 Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka memakan makanan yang baik-baik yang dahulunya dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi manusia dari jalan Allah, وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا ﴿١٦١﴾ 161 dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. لَّـٰكِنِ الرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ مِنْهُمْ وَالْمُؤْمِنُونَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ ۚ وَالْمُقِيمِينَ الصَّلَاةَ ۚ وَالْمُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالْمُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أُولَـٰئِكَ سَنُؤْتِيهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا ﴿١٦٢﴾ 162 Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu’min, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu Al Qur’an, dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. ۞ إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِن بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا ﴿١٦٣﴾ 163 Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu pula kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۚ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا ﴿١٦٤﴾ 164 Dan kami telah mengutus rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung . رُّسُلًا مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا ﴿١٦٥﴾ 165 Mereka Kami utus selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. لَّـٰكِنِ اللَّهُ يَشْهَدُ بِمَا أَنزَلَ إِلَيْكَ ۖ أَنزَلَهُ بِعِلْمِهِ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَشْهَدُونَ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا ﴿١٦٦﴾ 166 Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu, tetapi Allah mengakui Al Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikatpun menjadi saksi pula. Cukuplah Allah yang mengakuinya. إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ قَدْ ضَلُّوا ضَلَالًا بَعِيدًا ﴿١٦٧﴾ 167 Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya. إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا ﴿١٦٨﴾ 168 Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni dosa mereka dan tidak pula akan menunjukkan jalan kepada mereka, إِلَّا طَرِيقَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا ﴿١٦٩﴾ 169 kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الرَّسُولُ بِالْحَقِّ مِن رَّبِّكُمْ فَآمِنُوا خَيْرًا لَّكُمْ ۚ وَإِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا ﴿١٧٠﴾ 170 Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul Muhammad itu kepadamu dengan membawa kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikit pun karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِّنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انتَهُوا خَيْرًا لَّكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَـٰهٌ وَاحِدٌ ۖ سُبْحَانَهُ أَن يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ ۘ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا ﴿١٧١﴾ 171 Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu , dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan yang diciptakan dengan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan dengan tiupan roh dari-Nya Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan "Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. لَّن يَسْتَنكِفَ الْمَسِيحُ أَن يَكُونَ عَبْدًا لِّلَّهِ وَلَا الْمَلَائِكَةُ الْمُقَرَّبُونَ ۚ وَمَن يَسْتَنكِفْ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيَسْتَكْبِرْ فَسَيَحْشُرُهُمْ إِلَيْهِ جَمِيعًا ﴿١٧٢﴾ 172 Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah dan tidak pula enggan malaikat-malaikat yang terdekat kepada Allah . Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya. فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدُهُم مِّن فَضْلِهِ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ اسْتَنكَفُوا وَاسْتَكْبَرُوا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَلَا يَجِدُونَ لَهُم مِّن دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا ﴿١٧٣﴾ 173 Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain daripada Allah. يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُم بُرْهَانٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَأَنزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُّبِينًا ﴿١٧٤﴾ 174 Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, Muhammad dengan mu’jizatnya dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang Al Qur’an. فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَاعْتَصَمُوا بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِّنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُّسْتَقِيمًا ﴿١٧٥﴾ 175 Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang kepada agama-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya surga dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus untuk sampai kepada-Nya. يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ ۚ إِنِ امْرُؤٌ هَلَكَ لَيْسَ لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ ۚ وَهُوَ يَرِثُهَا إِن لَّمْ يَكُن لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَإِن كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ ۚ وَإِن كَانُوا إِخْوَةً رِّجَالًا وَنِسَاءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنثَيَيْنِ ۗ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَن تَضِلُّوا ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿١٧٦﴾ 176 Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah . Katakanlah "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah yaitu jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai seluruh harta saudara perempuan, jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka ahli waris itu terdiri dari saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan hukum ini kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
SuratAl-Ahqaf - Qiroah oleh Meshary Al Afasy
Al Quran Juz 26 dimulai dari Surat Al-Ahqaf Ayat 1 hingga Surat Adz Dzariyat Ayat 30. Untuk mulai membaca, silahkan klik salah satu judul surat dibawah ini untuk membuka seluruh surat dan ayat, dan klik lagi jika ingin menutupnya. Surat Al Ahqaf Al Quran Juz 26 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ حٰمۤ ۚḥā mīmHa Mimتَنْزِيْلُ الْكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ tanzīlul-kitābi minallāhil-azīzil-ḥakīmKitab ini diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. مَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَمَّآ اُنْذِرُوْا مُعْرِضُوْنَmā khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqqi wa ajalim musamman, wallażīna kafarụ ammā unżirụ mu’riḍụnKami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan tujuan yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Namun orang-orang yang kafir, berpaling dari peringatan yang diberikan kepada mereka. قُلْ اَرَءَيْتُمْ مَّا تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَرُوْنِيْ مَاذَا خَلَقُوْا مِنَ الْاَرْضِ اَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِى السَّمٰوٰتِ ۖائْتُوْنِيْ بِكِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ هٰذَآ اَوْ اَثٰرَةٍ مِّنْ عِلْمٍ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ qul a ra`aitum mā tad’ụna min dụnillāhi arụnī māżā khalaqụ minal-arḍi am lahum syirkun fis-samāwāti`tụnī bikitābim ming qabli hāżā au aṡāratim min ilmin ing kuntum ṣādiqīnKatakanlah Muhammad, “Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah; perlihatkan kepadaku apa yang telah mereka ciptakan dari bumi atau adakah peran serta mereka dalam penciptaan langit? Bawalah kepadaku kitab yang sebelum Al-Qur’an ini atau peninggalan dari pengetahuan orang-orang dahulu, jika kamu orang yang benar.” وَمَنْ اَضَلُّ مِمَّنْ يَّدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَنْ لَّا يَسْتَجِيْبُ لَهٗٓ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَاۤىِٕهِمْ غٰفِلُوْنَ wa man aḍallu mim may yad’ụ min dụnillāhi mal lā yastajību lahū ilā yaumil-qiyāmati wa hum an du’ā`ihim gāfilụnDan siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang menyembah selain Allah sembahan yang tidak dapat memperkenankan doanya sampai hari Kiamat dan mereka lalai dari memperhatikan doa mereka? وَاِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوْا لَهُمْ اَعْدَاۤءً وَّكَانُوْا بِعِبَادَتِهِمْ كٰفِرِيْنَ wa iżā ḥusyiran-nāsu kānụ lahum a’dā`aw wa kānụ bi’ibādatihim kāfirīnDan apabila manusia dikumpulkan pada hari Kiamat, sesembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan yang mereka lakukan تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْۙ هٰذَا سِحْرٌ مُّبِيْنٌۗwa iżā tutlā alaihim āyātunā bayyināting qālallażīna kafarụ lil-ḥaqqi lammā jā`ahum hāżā siḥrum mubīnDan apabila mereka dibacakan ayat-ayat Kami yang jelas, orang-orang yang kafir berkata ketika kebenaran itu datang kepada mereka, “Ini adalah sihir yang nyata.”اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰىهُ ۗ قُلْ اِنِ افْتَرَيْتُهٗ فَلَا تَمْلِكُوْنَ لِيْ مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا ۗهُوَ اَعْلَمُ بِمَا تُفِيْضُوْنَ فِيْهِۗ كَفٰى بِهٖ شَهِيْدًا ۢ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۗ وَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُam yaqụlụnaftarāh, qul iniftaraituhụ fa lā tamlikụna lī minallāhi syai`ā, huwa a’lamu bimā tufīḍụna fīh, kafā bihī syahīdam bainī wa bainakum, wa huwal-gafụrur-raḥīmBahkan mereka berkata, “Dia Muhammad telah mengada-adakannya Al-Qur’an.” Katakanlah, “Jika aku mengada-adakannya, maka kamu tidak kuasa sedikit pun menghindarkan aku dari azab Allah. Dia lebih tahu apa yang kamu percakapkan tentang Al-Qur’an itu. Cukuplah Dia menjadi saksi antara aku dengan kamu. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.”قُلْ مَا كُنْتُ بِدْعًا مِّنَ الرُّسُلِ وَمَآ اَدْرِيْ مَا يُفْعَلُ بِيْ وَلَا بِكُمْۗ اِنْ اَتَّبِعُ اِلَّا مَا يُوْحٰٓى اِلَيَّ وَمَآ اَنَا۠ اِلَّا نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ qul mā kuntu bid’am minar-rusuli wa mā adrī mā yuf’alu bī wa lā bikum, in attabi’u illā mā yụḥā ilayya wa mā ana illā nażīrum mubīnKatakanlah Muhammad, “Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadapku dan terhadapmu. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku hanyalah pemberi peringatan yang menjelaskan.”قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كَانَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ وَكَفَرْتُمْ بِهٖ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى مِثْلِهٖ فَاٰمَنَ وَاسْتَكْبَرْتُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ qul ara`aitum ing kāna min indillāhi wa kafartum bihī wa syahida syāhidum mim banī isrā`īla alā miṡlihī fa āmana wastakbartum, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīnKatakanlah, “Terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika sebenarnya Al-Qur’an ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya, padahal ada seorang saksi dari Bani Israil yang mengakui kebenaran yang serupa dengan yang disebut dalam Al-Qur’an lalu dia beriman, kamu menyombongkan diri. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَّا سَبَقُوْنَآ اِلَيْهِۗ وَاِذْ لَمْ يَهْتَدُوْا بِهٖ فَسَيَقُوْلُوْنَ هٰذَآ اِفْكٌ قَدِيْمٌ wa qālallażīna kafarụ lillażīna āmanụ lau kāna khairam mā sabaqụnā ilaīh, wa iż lam yahtadụ bihī fa sayaqụlụna hāżā ifkung qadīmDan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Sekiranya Al-Qur’an itu sesuatu yang baik, tentu mereka tidak pantas mendahului kami beriman kepadanya.” Tetapi karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata, “Ini adalah dusta yang lama.”وَمِنْ قَبْلِهٖ كِتٰبُ مُوْسٰٓى اِمَامًا وَّرَحْمَةً ۗوَهٰذَا كِتٰبٌ مُّصَدِّقٌ لِّسَانًا عَرَبِيًّا لِّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا ۖوَبُشْرٰى لِلْمُحْسِنِيْنَwa ming qablihī kitābu mụsā imāmaw wa raḥmah, wa hāżā kitābum muṣaddiqul lisānan arabiyyal liyunżirallażīna ẓalamụ wa busyrā lil-muḥsinīnDan sebelum Al-Qur’an itu telah ada Kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan Al-Qur’an ini adalah Kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚinnallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ fa lā khaufun alaihim wa lā hum yaḥzanụnSesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istiqamah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak pula bersedih اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۚ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ulā`ika aṣ-ḥābul-jannati khālidīna fīhā, jazā`am bimā kānụ ya’malụnMereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi iḥsānā, ḥamalat-hu ummuhụ kurhaw wa waḍa’at-hu kurhā, wa ḥamluhụ wa fiṣāluhụ ṡalāṡụna syahrā, ḥattā iżā balaga asyuddahụ wa balaga arba’īna sanatang qāla rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta alayya wa alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa aṣliḥ lī fī żurriyyatī, innī tubtu ilaika wa innī minal-muslimīnDan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah pula. Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia anak itu telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ اَحْسَنَ مَا عَمِلُوْا وَنَتَجَاوَزُ عَنْ سَيِّاٰتِهِمْ فِيْٓ اَصْحٰبِ الْجَنَّةِۗ وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ ulā`ikallażīna nataqabbalu an-hum aḥsana mā amilụ wa natajāwazu an sayyi`ātihim fī aṣ-ḥābil-jannah, wa’daṣ-ṣidqillażī kānụ yụ’adụnMereka itulah orang-orang yang Kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan dan orang-orang yang Kami maafkan kesalahan-kesalahannya, mereka akan menjadi penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada قَالَ لِوَالِدَيْهِ اُفٍّ لَّكُمَآ اَتَعِدَانِنِيْٓ اَنْ اُخْرَجَ وَقَدْ خَلَتِ الْقُرُوْنُ مِنْ قَبْلِيْۚ وَهُمَا يَسْتَغِيْثٰنِ اللّٰهَ وَيْلَكَ اٰمِنْ ۖاِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّۚ فَيَقُوْلُ مَا هٰذَآ اِلَّآ اَسَاطِيْرُ الْاَوَّلِيْنَ wallażī qāla liwālidaihi uffil lakumā ata’idāninī an ukhraja wa qad khalatil-qurụnu ming qablī, wa humā yastagīṡānillāha wailaka āmin inna wa’dallāhi ḥaqq, fa yaqụlu mā hāżā illā asāṭīrul-awwalīnDan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, “Ah.” Apakah kamu berdua memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan dari kubur, padahal beberapa umat sebelumku telah berlalu? Lalu kedua orang tuanya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya berkata, “Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah itu benar.” Lalu dia anak itu berkata, “Ini hanyalah dongeng orang-orang dahulu.”اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِيْٓ اُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا خٰسِرِيْنَulā`ikallażīna ḥaqqa alaihimul-qaulu fī umaming qad khalat ming qablihim minal-jinni wal-ins, innahum kānụ khāsirīnMereka itu orang-orang yang telah pasti terkena ketetapan azab bersama umat-umat dahulu sebelum mereka, dari golongan jin dan manusia. Mereka adalah orang-orang yang دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۚ وَلِيُوَفِّيَهُمْ اَعْمَالَهُمْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ wa likullin darajātum mimmā amilụ, wa liyuwaffiyahum a’mālahum wa hum lā yuẓlamụnDan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan balasan amal perbuatan mereka dan mereka tidak يُعْرَضُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَلَى النَّارِۗ اَذْهَبْتُمْ طَيِّبٰتِكُمْ فِيْ حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَاۚ فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُوْنَ wa yauma yu’raḍullażīna kafarụ alan-nār, aż-habtum ṭayyibātikum fī ḥayātikumud-dun-yā wastamta’tum bihā, fal-yauma tujzauna ażābal-hụni bimā kuntum tastakbirụna fil-arḍi bigairil-ḥaqqi wa bimā kuntum tafsuqụnDan ingatlah pada hari ketika orang-orang kafir dihadapkan ke neraka seraya dikatakan kepada mereka, “Kamu telah menghabiskan rezeki yang baik untuk kehidupan duniamu dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya; maka pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghinakan karena kamu sombong di bumi tanpa mengindahkan kebenaran dan karena kamu berbuat durhaka tidak taat kepada Allah.”۞ وَاذْكُرْ اَخَا عَادٍۗ اِذْ اَنْذَرَ قَوْمَهٗ بِالْاَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ النُّذُرُ مِنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖٓ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّا اللّٰهَ ۗاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ ważkur akhā ād, iż anżara qaumahụ bil-aḥqāfi wa qad khalatin-nużuru mim baini yadaihi wa min khalfihī allā ta’budū illallāh, innī akhāfu alaikum ażāba yaumin aẓīmDan ingatlah Hud saudara kaum Ad yaitu ketika dia mengingatkan kaumnya tentang bukit-bukit pasir dan sesungguhnya telah berlalu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan setelahnya dengan berkata, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, aku sungguh khawatir nanti kamu ditimpa azab pada hari yang besar.”قَالُوْٓا اَجِئْتَنَا لِتَأْفِكَنَا عَنْ اٰلِهَتِنَاۚ فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ qālū a ji`tanā lita`fikanā an ālihatinā, fa`tinā bimā ta’idunā ing kunta minaṣ-ṣādiqīnMereka menjawab, “Apakah engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari menyembah tuhan-tuhan kami? Maka datangkanlah kepada kami azab yang telah engkau ancamkan kepada kami jika engkau termasuk orang yang benar.”قَالَ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاُبَلِّغُكُمْ مَّآ اُرْسِلْتُ بِهٖ وَلٰكِنِّيْٓ اَرٰىكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُوْنَ qāla innamal-ilmu indallāhi wa uballigukum mā ursiltu bihī wa lākinnī arākum qauman taj-halụnDia Hud berkata, “Sesungguhnya ilmu tentang itu hanya pada Allah dan aku hanya menyampaikan kepadamu apa yang diwahyukan kepadaku, tetapi aku melihat kamu adalah kaum yang berlaku bodoh.”فَلَمَّا رَاَوْهُ عَارِضًا مُّسْتَقْبِلَ اَوْدِيَتِهِمْ قَالُوْا هٰذَا عَارِضٌ مُّمْطِرُنَا ۗبَلْ هُوَ مَا اسْتَعْجَلْتُمْ بِهٖ ۗرِيْحٌ فِيْهَا عَذَابٌ اَلِيْمٌۙfa lammā ra`auhu āriḍam mustaqbila audiyatihim qālụ hāżā āriḍum mumṭirunā, bal huwa masta’jaltum bih, rīḥun fīhā ażābun alīmMaka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” Bukan! Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya yaitu angin yang mengandung azab yang pedih,تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍۢ بِاَمْرِ رَبِّهَا فَاَصْبَحُوْا لَا يُرٰىٓ اِلَّا مَسٰكِنُهُمْۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الْقَوْمَ الْمُجْرِمِيْنَ tudammiru kulla syai`im bi`amri rabbihā fa`aṣbaḥụ lā yurā illā masākinuhum, każālika najzil-qaumal-mujrimīnyang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, sehingga mereka kaum Ad menjadi tidak tampak lagi di bumi kecuali hanya bekas-bekas tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang مَكَّنّٰهُمْ فِيْمَآ اِنْ مَّكَّنّٰكُمْ فِيْهِ وَجَعَلْنَا لَهُمْ سَمْعًا وَّاَبْصَارًا وَّاَفْـِٕدَةًۖ فَمَآ اَغْنٰى عَنْهُمْ سَمْعُهُمْ وَلَآ اَبْصَارُهُمْ وَلَآ اَفْـِٕدَتُهُمْ مِّنْ شَيْءٍ اِذْ كَانُوْا يَجْحَدُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَحَاقَ بِهِمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَwa laqad makkannāhum fīmā im makkannākum fīhi wa ja’alnā lahum sam’aw wa abṣāraw wa af`idatan fa mā agnā an-hum sam’uhum wa lā abṣāruhum wa lā af`idatuhum min syai`in iż kānụ yaj-ḥadụna bi`āyātillāhi wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụnDan sungguh, Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dengan kemakmuran dan kekuatan yang belum pernah Kami berikan kepada kamu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan ancaman azab yang dahulu mereka perolok-olokkan telah mengepung اَهْلَكْنَا مَا حَوْلَكُمْ مِّنَ الْقُرٰى وَصَرَّفْنَا الْاٰيٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَwa laqad ahlaknā mā ḥaulakum minal-qurā wa ṣarrafnal-āyāti la’allahum yarji’ụnDan sungguh, telah Kami binasakan negeri-negeri di sekitarmu dan juga telah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda kebesaran Kami, agar mereka kembali bertobat.فَلَوْلَا نَصَرَهُمُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ قُرْبَانًا اٰلِهَةً ۗبَلْ ضَلُّوْا عَنْهُمْۚ وَذٰلِكَ اِفْكُهُمْ وَمَا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ falau lā naṣarahumullażīnattakhażụ min dụnillāhi qurbānan ālihah, bal ḍallụ an-hum, wa żālika ifkuhum wa mā kānụ yaftarụnMaka mengapa berhala-berhala dan tuhan-tuhan yang mereka sembah selain Allah untuk mendekatkan diri kepada-Nya tidak dapat menolong mereka? Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Dan itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka صَرَفْنَآ اِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْاٰنَۚ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوْٓا اَنْصِتُوْاۚ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا اِلٰى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ wa iż ṣarafnā ilaika nafaram minal-jinni yastami’ụnal-qur`ān, fa lammā ḥaḍarụhu qālū anṣitụ, fa lammā quḍiya wallau ilā qaumihim munżirīnDan ingatlah ketika Kami hadapkan kepadamu Muhammad serombongan jin yang mendengarkan bacaan Al-Qur’an, maka ketika mereka menghadiri pembacaannya mereka berkata, “Diamlah kamu untuk mendengarkannya!” Maka ketika telah selesai mereka kembali kepada kaumnya untuk memberi يٰقَوْمَنَآ اِنَّا سَمِعْنَا كِتٰبًا اُنْزِلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰى مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِيْٓ اِلَى الْحَقِّ وَاِلٰى طَرِيْقٍ مُّسْتَقِيْمٍ qālụ yā qaumanā innā sami’nā kitāban unzila mim ba’di mụsā muṣaddiqal limā baina yadaihi yahdī ilal-ḥaqqi wa ilā ṭarīqim mustaqīmMereka berkata, “Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan Kitab Al-Qur’an yang diturunkan setelah Musa, membenarkan kitab-kitab yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran dan kepada jalan yang اَجِيْبُوْا دَاعِيَ اللّٰهِ وَاٰمِنُوْا بِهٖ يَغْفِرْ لَكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِّنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ yā qaumanā ajībụ dā’iyallāhi wa āminụ bihī yagfir lakum min żunụbikum wa yujirkum min ażābin alīmWahai kaum kami! Terimalah seruan orang Muhammad yang menyeru kepada Allah. Dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosamu dan melepaskan kamu dari azab yang لَّا يُجِبْ دَاعِيَ اللّٰهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِى الْاَرْضِ وَلَيْسَ لَهٗ مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءُ ۗ اُولٰۤىِٕكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ wa mal lā yujib dā’iyallāhi fa laisa bimu’jizin fil-arḍi wa laisa lahụ min dụnihī auliyā`, ulā`ika fī ḍalālim mubīnDan barang siapa tidak menerima seruan orang yang menyeru kepada Allah Muhammad maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksa Allah di bumi padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata.”اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَلَمْ يَعْيَ بِخَلْقِهِنَّ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى ۗبَلٰٓى اِنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ a wa lam yarau annallāhallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa lam ya’ya bikhalqihinna biqādirin alā ay yuḥyiyal-mautā, balā innahụ alā kulli syai`ing qadīrDan tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, dan Dia kuasa menghidupkan yang mati? Begitulah; sungguh, Dia Mahakuasa atas segala يُعْرَضُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَلَى النَّارِۗ اَلَيْسَ هٰذَا بِالْحَقِّ ۗ قَالُوْا بَلٰى وَرَبِّنَا ۗقَالَ فَذُوْقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ wa yauma yu’raḍullażīna kafarụ alan-nār, a laisa hāżā bil-ḥaqq, qālụ balā wa rabbinā, qāla fa żụqul-ażāba bimā kuntum takfurụnDan ingatlah pada hari ketika orang-orang yang kafir dihadapkan kepada neraka, mereka akan ditanya, “Bukankah azab ini benar?” Mereka menjawab, “Ya benar, demi Tuhan kami.” Allah berfirman, “Maka rasakanlah azab ini disebabkan dahulu kamu mengingkarinya.”فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ اُولُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ وَلَا تَسْتَعْجِلْ لَّهُمْ ۗ كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَ مَا يُوْعَدُوْنَۙ لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنْ نَّهَارٍ ۗ بَلٰغٌ ۚفَهَلْ يُهْلَكُ اِلَّا الْقَوْمُ الْفٰسِقُوْنَfaṣbir kamā ṣabara ulul-azmi minar-rusuli wa lā tasta’jil lahum, ka`annahum yauma yarauna mā yụ’adụna lam yalbaṡū illā sā’atam min nahār, balāg, fa hal yuhlaku illal-qaumul-fāsiqụnMaka bersabarlah engkau Muhammad sebagaimana kesabaran rasul-rasul yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-olah mereka tinggal di dunia hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik tidak taat kepada Allah. Surat Muhammad Al Quran Juz 26 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَضَلَّ اَعْمَالَهُمْ allażīna kafarụ wa ṣaddụ an sabīlillāhi aḍalla a’mālahumOrang-orang yang kafir dan menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, Allah menghapus segala amal اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاٰمَنُوْا بِمَا نُزِّلَ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَّهُوَ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ كَفَّرَ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَاَصْلَحَ بَالَهُمْ wallażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti wa āmanụ bimā nuzzila alā muḥammadiw wa huwal-ḥaqqu mir rabbihim, kaffara an-hum sayyi`ātihim wa aṣlaḥa bālahumDan orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengerjakan kebajikan serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad; dan itulah kebenaran dari Tuhan mereka; Allah menghapus kesalahan-kesalahan mereka, dan memperbaiki keadaan بِاَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوا اتَّبَعُوا الْبَاطِلَ وَاَنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبَعُوا الْحَقَّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ كَذٰلِكَ يَضْرِبُ اللّٰهُ لِلنَّاسِ اَمْثَالَهُمْ żālika bi`annallażīna kafaruttaba’ul-bāṭila wa annallażīna āmanuttaba’ul-ḥaqqa mir rabbihim, każālika yaḍribullāhu lin-nāsi amṡālahumYang demikian itu, karena sesungguhnya orang-orang kafir mengikuti yang batil sesat dan sesungguhnya orang-orang yang beriman mengikuti kebenaran dari Tuhan mereka. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi لَقِيْتُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَضَرْبَ الرِّقَابِۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَثْخَنْتُمُوْهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَۖ فَاِمَّا مَنًّاۢ بَعْدُ وَاِمَّا فِدَاۤءً حَتّٰى تَضَعَ الْحَرْبُ اَوْزَارَهَا ەۛ ذٰلِكَ ۛ وَلَوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلٰكِنْ لِّيَبْلُوَا۟ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍۗ وَالَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَنْ يُّضِلَّ اَعْمَالَهُمْ fa iżā laqītumullażīna kafarụ fa ḍarbar-riqāb, ḥattā iżā aṡkhantumụhum fa syuddul-waṡāqa fa immā mannam ba’du wa immā fidā`an ḥattā taḍa’al-ḥarbu auzārahā, żālika walau yasyā`ullāhu lantaṣara min-hum wa lākil liyabluwa ba’ḍakum biba’ḍ, wallażīna qutilụ fī sabīlillāhi fa lay yuḍilla a’mālahumMaka apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir di medan perang, maka pukullah batang leher mereka. Selanjutnya apabila kamu telah mengalahkan mereka, tawanlah mereka, dan setelah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang selesai. Demikianlah, dan sekiranya Allah menghendaki niscaya Dia membinasakan mereka, tetapi Dia hendak menguji kamu satu sama lain. Dan orang-orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak menyia-nyiakan amal وَيُصْلِحُ بَالَهُمْۚsayahdīhim wa yuṣliḥu bālahumAllah akan memberi petunjuk kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka,وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ wa yudkhiluhumul-jannata arrafahā lahumdan memasukkan mereka ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ yā ayyuhallażīna āmanū in tanṣurullāha yanṣurkum wa yuṡabbit aqdāmakumWahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan كَفَرُوْا فَتَعْسًا لَّهُمْ وَاَضَلَّ اَعْمَالَهُمْ wallażīna kafarụ fa ta’sal lahum wa aḍalla a’mālahumDan orang-orang yang kafir maka celakalah mereka dan Allah menghapus segala بِاَنَّهُمْ كَرِهُوْا مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاَحْبَطَ اَعْمَالَهُمْ żālika bi`annahum karihụ mā anzalallāhu fa aḥbaṭa a’mālahumYang demikian itu karena mereka membenci apa Al-Qur’an yang diturunkan Allah, maka Allah menghapus segala amal اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۗ دَمَّرَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۖوَلِلْكٰفِرِيْنَ اَمْثَالُهَا a fa lam yasīrụ fil-arḍi fa yanẓurụ kaifa kāna āqibatullażīna ming qablihim, dammarallāhu alaihim wa lil-kāfirīna amṡāluhāMaka apakah mereka tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Allah telah membinasakan mereka, dan bagi orang-orang kafir akan menerima nasib yang serupa بِاَنَّ اللّٰهَ مَوْلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاَنَّ الْكٰفِرِيْنَ لَا مَوْلٰى لَهُمْżālika bi`annallāha maulallażīna āmanụ wa annal-kāfirīna lā maulā lahumYang demikian itu karena Allah pelindung bagi orang-orang yang beriman; sedang orang-orang kafir tidak ada pelindung bagi اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗوَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَتَمَتَّعُوْنَ وَيَأْكُلُوْنَ كَمَا تَأْكُلُ الْاَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ innallāha yudkhilullażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, wallażīna kafarụ yatamatta’ụna wa ya`kulụna kamā ta`kulul-an’āmu wan-nāru maṡwal lahumSungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir menikmati kesenangan dunia dan mereka makan seperti hewan makan; dan kelak nerakalah tempat tinggal bagi مِّنْ قَرْيَةٍ هِيَ اَشَدُّ قُوَّةً مِّنْ قَرْيَتِكَ الَّتِيْٓ اَخْرَجَتْكَۚ اَهْلَكْنٰهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْ wa ka`ayyim ming qaryatin hiya asyaddu quwwatam ming qaryatikallatī akhrajatk, ahlaknāhum fa lā nāṣira lahumDan betapa banyak negeri yang penduduknya lebih kuat dari penduduk negerimu Muhammad yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka; maka tidak ada seorang pun yang menolong كَانَ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّهٖ كَمَنْ زُيِّنَ لَهٗ سُوْۤءُ عَمَلِهٖ وَاتَّبَعُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ a fa mang kāna alā bayyinatim mir rabbihī kaman zuyyina lahụ sū`u amalihī wattaba’ū ahwā`ahumMaka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang dijadikan terasa indah baginya perbuatan buruknya itu dan mengikuti keinginannya?مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ ۗفِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗ ۚوَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ ەۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۗوَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ ۗ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوْا مَاۤءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ اَمْعَاۤءَهُمْmaṡalul-jannatillatī wu’idal-muttaqụn, fīhā an-hārum mim mā`in gairi āsin, wa an-hārum mil labanil lam yatagayyar ṭa’muh, wa an-hārum min khamril lażżatil lisy-syāribīn, wa an-hārum min asalim muṣaffā, wa lahum fīhā ming kulliṡ-ṡamarāti wa magfiratum mir rabbihim, kaman huwa khālidun fin-nāri wa suqụ mā`an ḥamīman fa qaṭṭa’a am’ā`ahumPerumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar anggur yang tidak memabukkan yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga ususnya terpotong-potong?وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّسْتَمِعُ اِلَيْكَۚ حَتّٰىٓ اِذَا خَرَجُوْا مِنْ عِنْدِكَ قَالُوْا لِلَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ اٰنِفًا ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ طَبَعَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَاتَّبَعُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْwa min-hum may yastami’u ilaīk, ḥattā iżā kharajụ min indika qālụ lillażīna ụtul-ilma māżā qāla ānifā, ulā`ikallażīna ṭaba’allāhu alā qulụbihim wattaba’ū ahwā`ahumDan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu Muhammad, tetapi apabila mereka telah keluar dari sisimu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu sahabat-sahabat Nabi, “Apakah yang dikatakannya tadi?” Mereka itulah orang-orang yang dikunci hatinya oleh Allah dan mengikuti اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَّاٰتٰىهُمْ تَقْوٰىهُمْ wallażīnahtadau zādahum hudaw wa ātāhum taqwāhumDan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan يَنْظُرُوْنَ اِلَّا السَّاعَةَ اَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً ۚ فَقَدْ جَاۤءَ اَشْرَاطُهَا ۚ فَاَنّٰى لَهُمْ اِذَا جَاۤءَتْهُمْ ذِكْرٰىهُمْ fa hal yanẓurụna illas-sā’ata an ta`tiyahum bagtah, fa qad jā`a asyrāṭuhā, fa annā lahum iżā jā`at-hum żikrāhumMaka apalagi yang mereka tunggu-tunggu selain hari Kiamat, yang akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, karena tanda-tandanya sungguh telah datang. Maka apa gunanya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat itu sudah datang?فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْfa’lam annahụ lā ilāha illallāhu wastagfir liżambika wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wallāhu ya’lamu mutaqallabakum wa maṡwākumMaka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas dosa orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَوْلَا نُزِّلَتْ سُوْرَةٌ ۚفَاِذَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ مُّحْكَمَةٌ وَّذُكِرَ فِيْهَا الْقِتَالُ ۙرَاَيْتَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ يَّنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ نَظَرَ الْمَغْشِيِّ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِۗ فَاَوْلٰى لَهُمْۚ wa yaqụlullażīna āmanụ lau lā nuzzilat sụrah, fa iżā unzilat sụratum muḥkamatuw wa żukira fīhal-qitālu ra`aitallażīna fī qulụbihim maraḍuy yanẓurụna ilaika naẓaral-magsyiyyi alaihi minal-maụt, fa aulā lahumDan orang-orang yang beriman berkata, “Mengapa tidak ada suatu surah tentang perintah jihad yang diturunkan?” Maka apabila ada suatu surah diturunkan yang jelas maksudnya dan di dalamnya tersebut perintah perang, engkau melihat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit akan memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati. Tetapi itu lebih pantas bagi وَّقَوْلٌ مَّعْرُوْفٌۗ فَاِذَا عَزَمَ الْاَمْرُۗ فَلَوْ صَدَقُوا اللّٰهَ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْۚṭā’atuw wa qaulum ma’rụf, fa iżā azamal-amr, falau ṣadaqullāha lakāna khairal lahumYang lebih baik bagi mereka adalah taat kepada Allah dan bertutur kata yang baik. Sebab apabila perintah perang ditetapkan mereka tidak menyukainya. Padahal jika mereka benar-benar beriman kepada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi عَسَيْتُمْ اِنْ تَوَلَّيْتُمْ اَنْ تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ وَتُقَطِّعُوْٓا اَرْحَامَكُمْ fa hal asaitum in tawallaitum an tufsidụ fil-arḍi wa tuqaṭṭi’ū ar-ḥāmakumMaka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ فَاَصَمَّهُمْ وَاَعْمٰٓى اَبْصَارَهُمْ ulā`ikallażīna la’anahumullāhu fa aṣammahum wa a’mā abṣārahumMereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah; lalu dibuat tuli pendengarannya dan dibutakan يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْاٰنَ اَمْ عَلٰى قُلُوْبٍ اَقْفَالُهَا a fa lā yatadabbarụnal-qur`āna am alā qulụbin aqfāluhāMaka tidakkah mereka menghayati Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci?اِنَّ الَّذِيْنَ ارْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدَى الشَّيْطٰنُ سَوَّلَ لَهُمْۗ وَاَمْلٰى لَهُمْ innallażīnartaddụ alā adbārihim mim ba’di mā tabayyana lahumul-hudasy-syaiṭānu sawwala lahum, wa amlā lahumSesungguhnya orang-orang yang berbalik kepada kekafiran setelah petunjuk itu jelas bagi mereka, setanlah yang merayu mereka dan memanjangkan angan-angan بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لِلَّذِيْنَ كَرِهُوْا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ سَنُطِيْعُكُمْ فِيْ بَعْضِ الْاَمْرِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ اِسْرَارَهُمْ żālika bi`annahum qālụ lillażīna karihụ mā nazzalallāhu sanuṭī’ukum fī ba’ḍil-amr, wallāhu ya’lamu isrārahumYang demikian itu, karena sesungguhnya mereka telah mengatakan kepada orang-orang Yahudi yang tidak senang kepada apa yang diturunkan Allah, “Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan,” tetapi Allah mengetahui rahasia اِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَدْبَارَهُمْ fa kaifa iżā tawaffat-humul-malā`ikatu yaḍribụna wujụhahum wa adbārahumMaka bagaimana nasib mereka apabila malaikat maut mencabut nyawa mereka, memukul wajah dan punggung mereka?ذٰلِكَ بِاَنَّهُمُ اتَّبَعُوْا مَآ اَسْخَطَ اللّٰهَ وَكَرِهُوْا رِضْوَانَهٗ فَاَحْبَطَ اَعْمَالَهُمْ żālika bi`annahumuttaba’ụ mā askhaṭallāha wa karihụ riḍwānahụ fa aḥbaṭa a’mālahumYang demikian itu, karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan membenci apa yang menimbulkan keridaan-Nya; sebab itu Allah menghapus segala amal حَسِبَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ اَنْ لَّنْ يُّخْرِجَ اللّٰهُ اَضْغَانَهُمْ am ḥasiballażīna fī qulụbihim maraḍun al lay yukhrijallāhu aḍgānahumAtau apakah orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?وَلَوْ نَشَاۤءُ لَاَرَيْنٰكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيْمٰهُمْ ۗوَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِيْ لَحْنِ الْقَوْلِۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ اَعْمَالَكُمْ walau nasyā`u la`arainākahum fa la’araftahum bisīmāhum, wa lata’rifannahum fī laḥnil-qaụl, wallāhu ya’lamu a’mālakumDan sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami perlihatkan mereka kepadamu Muhammad sehingga engkau benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan engkau benar-benar akan mengenal mereka dari nada bicaranya, dan Allah mengetahui segala amal perbuatan حَتّٰى نَعْلَمَ الْمُجٰهِدِيْنَ مِنْكُمْ وَالصّٰبِرِيْنَۙ وَنَبْلُوَا۟ اَخْبَارَكُمْ wa lanabluwannakum ḥattā na’lamal-mujāhidīna mingkum waṣ-ṣābirīna wa nabluwa akhbārakumDan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di antara kamu; dan akan Kami uji perihal الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَشَاۤقُّوا الرَّسُوْلَ مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْهُدٰى لَنْ يَّضُرُّوا اللّٰهَ شَيْـًٔاۗ وَسَيُحْبِطُ اَعْمَالَهُمْ innallażīna kafarụ wa ṣaddụ an sabīlillāhi wa syāqqur-rasụla mim ba’di mā tabayyana lahumul-hudā lay yaḍurrullāha syai`ā, wa sayuḥbiṭu a’mālahumSesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah serta memusuhi rasul setelah ada petunjuk yang jelas bagi mereka, mereka tidak akan dapat memberi mudarat bahaya kepada Allah sedikit pun. Dan kelak Allah menghapus segala amal يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَلَا تُبْطِلُوْٓا اَعْمَالَكُمْyā ayyuhallażīna āmanū aṭī’ullāha wa aṭī’ur-rasụla wa lā tubṭilū a’mālakumWahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan janganlah kamu merusakkan segala الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ثُمَّ مَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَهُمْ innallażīna kafarụ wa ṣaddụ an sabīlillāhi ṡumma mātụ wa hum kuffārun fa lay yagfirallāhu lahumSesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka Allah tidak akan mengampuni تَهِنُوْا وَتَدْعُوْٓا اِلَى السَّلْمِۖ وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَۗ وَاللّٰهُ مَعَكُمْ وَلَنْ يَّتِرَكُمْ اَعْمَالَكُمْ fa lā tahinụ wa tad’ū ilas-salmi wa antumul-a’laụn, wallāhu ma’akum wa lay yatirakum a’mālakumMaka janganlah kamu lemah dan mengajak damai karena kamulah yang lebih unggul dan Allah pun beserta kamu dan Dia tidak akan mengurangi segala الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا يُؤْتِكُمْ اُجُوْرَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ اَمْوَالَكُمْ innamal-ḥayātud-dun-yā la’ibuw wa lahw, wa in tu`minụ wa tattaqụ yu`tikum ujụrakum wa lā yas`alkum amwālakumSesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta يَّسْـَٔلْكُمُوْهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوْا وَيُخْرِجْ اَضْغَانَكُمْ iy yas`alkumụhā fa yuḥfikum tabkhalụ wa yukhrij aḍgānakumSekiranya Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu agar memberikan semuanya niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan هٰٓؤُلَاۤءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۚ فَمِنْكُمْ مَّنْ يَّبْخَلُ ۚوَمَنْ يَّبْخَلْ فَاِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَّفْسِهٖ ۗوَاللّٰهُ الْغَنِيُّ وَاَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ ۗ وَاِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْۙ ثُمَّ لَا يَكُوْنُوْٓا اَمْثَالَكُمْ hā`antum hā`ulā`i tud’auna litunfiqụ fī sabīlillāh, fa mingkum may yabkhal, wa may yabkhal fa innamā yabkhalu an nafsih, wallāhul-ganiyyu wa antumul-fuqarā`, wa in tatawallau yastabdil-qauman gairakum ṡumma lā yakụnū amṡālakumIngatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan hartamu di jalan Allah. Lalu di antara kamu ada orang yang kikir, dan barangsiapa kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah Yang Mahakaya dan kamulah yang membutuhkan karunia-Nya. Dan jika kamu berpaling dari jalan yang benar Dia akan menggantikan kamu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan durhaka seperti kamu ini. Surat Al Fath Al Quran Juz 26 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًاۙinnā fataḥnā laka fat-ḥam mubīnāSungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْۢبِكَ وَمَا تَاَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۙliyagfira lakallāhu mā taqaddama min żambika wa mā ta`akhkhara wa yutimma ni’matahụ alaika wa yahdiyaka ṣirāṭam mustaqīmāAgar Allah memberikan ampunan kepadamu Muhammad atas dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus,وَّيَنْصُرَكَ اللّٰهُ نَصْرًا عَزِيْزًا wa yanṣurakallāhu naṣran azīzādan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat banyak.هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗ وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙhuwallażī anzalas-sakīnata fī qulụbil-mu`minīna liyazdādū īmānam ma’a īmānihim, wa lillāhi junụdus-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu alīman ḥakīmāDialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka yang telah ada. Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana;لِّيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْۗ وَكَانَ ذٰلِكَ عِنْدَ اللّٰهِ فَوْزًا عَظِيْمًاۙliyudkhilal-mu`minīna wal-mu`mināti jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru khālidīna fīhā wa yukaffira an-hum sayyi`ātihim, wa kāna żālika indallāhi fauzan aẓīmāAgar Dia masukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu menurut Allah suatu keuntungan yang besar,وَّيُعَذِّبَ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَالْمُشْرِكٰتِ الظَّاۤنِّيْنَ بِاللّٰهِ ظَنَّ السَّوْءِۗ عَلَيْهِمْ دَاۤىِٕرَةُ السَّوْءِۚ وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًا wa yu’ażżibal-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-musyrikīna wal-musyrikātiẓ-ẓānnīna billāhi ẓannas-saụ`, alaihim dā`iratus-saụ`, wa gaḍiballāhu alaihim wa la’anahum wa a’adda lahum jahannam, wa sā`at maṣīrādan Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan juga orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran azab yang buruk dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka serta menyediakan neraka Jahanam bagi mereka. Dan neraka Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. وَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًاwa lillāhi junụdus-samāwāti wal-arḍ, wa kānallāhu azīzan ḥakīmāDan milik Allah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًاۙinnā arsalnāka syāhidaw wa mubasysyiraw wa nażīrāSesungguhnya Kami mengutus engkau Muhammad sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,لِّتُؤْمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَتُعَزِّرُوْهُ وَتُوَقِّرُوْهُۗ وَتُسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا litu`minụ billāhi wa rasụlihī wa tu’azzirụhu wa tuwaqqirụh, wa tusabbiḥụhu bukrataw wa aṣīlāagar kamu semua beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan agama-Nya, membesarkan-Nya, dan bertasbih kepada-Nya pagi dan الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗيَدُ اللّٰهِ فَوْقَ اَيْدِيْهِمْ ۚ فَمَنْ نَّكَثَ فَاِنَّمَا يَنْكُثُ عَلٰى نَفْسِهٖۚ وَمَنْ اَوْفٰى بِمَا عٰهَدَ عَلَيْهُ اللّٰهَ فَسَيُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا innallażīna yubāyi’ụnaka innamā yubāyi’ụnallāh, yadullāhi fauqa aidīhim, fa man nakaṡa fa innamā yangkuṡu alā nafsih, wa man aufā bimā āhada alaihullāha fa sayu`tīhi ajran aẓīmāBahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu Muhammad, sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas janji sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya pahala yang besar. سَيَقُوْلُ لَكَ الْمُخَلَّفُوْنَ مِنَ الْاَعْرَابِ شَغَلَتْنَآ اَمْوَالُنَا وَاَهْلُوْنَا فَاسْتَغْفِرْ لَنَا ۚيَقُوْلُوْنَ بِاَلْسِنَتِهِمْ مَّا لَيْسَ فِيْ قُلُوْبِهِمْۗ قُلْ فَمَنْ يَّمْلِكُ لَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا اِنْ اَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا اَوْ اَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا ۗبَلْ كَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا sayaqụlu lakal-mukhallafụna minal-a’rābi syagalatnā amwālunā wa ahlụnā fastagfir lanā, yaqụlụna bi`alsinatihim mā laisa fī qulụbihim, qul fa may yamliku lakum minallāhi syai`an in arāda bikum ḍarran au arāda bikum naf’ā, bal kānallāhu bimā ta’malụna khabīrāOrang-orang Badui yang tertinggal tidak turut ke Hudaibiyah akan berkata kepadamu, “Kami telah disibukkan oleh harta dan keluarga kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami.” Mereka mengucapkan sesuatu dengan mulutnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah, “Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki bencana terhadap kamu atau jika Dia menghendaki keuntungan bagimu? Sungguh, Allah Mahateliti dengan apa yang kamu kerjakan.” بَلْ ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّنْقَلِبَ الرَّسُوْلُ وَالْمُؤْمِنُوْنَ اِلٰٓى اَهْلِيْهِمْ اَبَدًا وَّزُيِّنَ ذٰلِكَ فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَظَنَنْتُمْ ظَنَّ السَّوْءِۚ وَكُنْتُمْ قَوْمًاۢ بُوْرًا bal ẓanantum al lay yangqalibar-rasụlu wal-mu`minụna ilā ahlīhim abadaw wa zuyyina żālika fī qulụbikum wa ẓanantum ẓannas-saụ`, wa kuntum qaumam bụrāBahkan semula kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin sekali-kali tidak akan kembali lagi kepada keluarga mereka selama-lamanya dan dijadikan terasa indah yang demikian itu di dalam hatimu, dan kamu telah berprasangka dengan prasangka yang buruk, karena itu kamu menjadi kaum yang binasa. وَمَنْ لَّمْ يُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ فَاِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ سَعِيْرًا wa mal lam yu`mim billāhi wa rasụlihī fa innā a’tadnā lil-kāfirīna sa’īrāDan barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir itu neraka yang menyala-nyala. وَلِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًاwa lillāhi mulkus-samāwāti wal-arḍ, yagfiru limay yasyā`u wa yu’ażżibu may yasyā`, wa kānallāhu gafụrar raḥīmāDan hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan akan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًاsayaqụlul-mukhallafụna iżanṭalaqtum ilā magānima lita`khużụhā żarụnā nattabi’kum, yurīdụna ay yubaddilụ kalāmallāh, qul lan tattabi’ụnā każālikum qālallāhu ming qabl, fa sayaqụlụna bal taḥsudụnanā, bal kānụ lā yafqahụna illā qalīlāApabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak boleh mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali. قُلْ لِّلْمُخَلَّفِيْنَ مِنَ الْاَعْرَابِ سَتُدْعَوْنَ اِلٰى قَوْمٍ اُولِيْ بَأْسٍ شَدِيْدٍ تُقَاتِلُوْنَهُمْ اَوْ يُسْلِمُوْنَ ۚ فَاِنْ تُطِيْعُوْا يُؤْتِكُمُ اللّٰهُ اَجْرًا حَسَنًا ۚ وَاِنْ تَتَوَلَّوْا كَمَا تَوَلَّيْتُمْ مِّنْ قَبْلُ يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا qul lil-mukhallafīna minal-a’rābi satud’auna ilā qaumin ulī ba`sin syadīdin tuqātilụnahum au yuslimụn, fa in tuṭī’ụ yu`tikumullāhu ajran ḥasanā, wa in tatawallau kamā tawallaitum ming qablu yu’ażżibkum ażāban alīmāKatakanlah kepada orang-orang Badui yang tertinggal, “Kamu akan diajak untuk memerangi kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu harus memerangi mereka kecuali mereka menyerah. Jika kamu patuhi ajakan itu Allah akan memberimu pahala yang baik, tetapi jika kamu berpaling seperti yang kamu perbuat sebelumnya, Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih.” لَيْسَ عَلَى الْاَعْمٰى حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْاَعْرَجِ حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْمَرِيْضِ حَرَجٌ ۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ يُدْخِلْهُ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۚ وَمَنْ يَّتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَابًا اَلِيْمًا laisa alal-a’mā ḥarajuw wa lā alal-a’raji ḥarajuw wa lā alal-marīḍi ḥaraj, wa may yuṭi’illāha wa rasụlahụ yudkhil-hu jannātin tajrī min taḥtihal-an-hār, wa may yatawalla yu’ażżib-hu ażāban alīmāTidak ada dosa atas orang-orang yang buta, atas orang-orang yang pincang, dan atas orang-orang yang sakit apabila tidak ikut berperang. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; tetapi barangsiapa berpaling, Dia akan mengazabnya dengan azab yang pedih. ۞ لَقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَيْهِمْ وَاَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيْبًاۙlaqad raḍiyallāhu anil-mu`minīna iż yubāyi’ụnaka taḥtasy-syajarati fa alima mā fī qulụbihim fa anzalas-sakīnata alaihim wa aṡābahum fat-ḥang qarībāSungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu Muhammad di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat,وَّمَغَانِمَ كَثِيْرَةً يَّأْخُذُوْنَهَا ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا wa magānima kaṡīratay ya`khużụnahā, wa kānallāhu azīzan ḥakīmādan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. وَعَدَكُمُ اللّٰهُ مَغَانِمَ كَثِيْرَةً تَأْخُذُوْنَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هٰذِهٖ وَكَفَّ اَيْدِيَ النَّاسِ عَنْكُمْۚ وَلِتَكُوْنَ اٰيَةً لِّلْمُؤْمِنِيْنَ وَيَهْدِيَكُمْ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۙwa adakumullāhu magānima kaṡīratan ta`khużụnahā fa ajjala lakum hāżihī wa kaffa aidiyan-nāsi angkum, wa litakụna āyatal lil-mu`minīna wa yahdiyakum ṣirāṭam mustaqīmāAllah menjanjikan kepadamu harta rampasan perang yang banyak yang dapat kamu ambil, maka Dia segerakan harta rampasan perang ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari membinasakanmu agar kamu mensyukuri-Nya dan agar menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan agar Dia menunjukkan kamu ke jalan yang lurus. وَّاُخْرٰى لَمْ تَقْدِرُوْا عَلَيْهَا قَدْ اَحَاطَ اللّٰهُ بِهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًا wa ukhrā lam taqdirụ alaihā qad aḥāṭallāhu bihā, wa kānallāhu alā kulli syai`ing qadīrāDan kemenangan-kemenangan atas negeri-negeri lain yang tidak dapat kamu perkirakan, tetapi sesungguhnya Allah telah menentukannya. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. وَلَوْ قَاتَلَكُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوَلَّوُا الْاَدْبَارَ ثُمَّ لَا يَجِدُوْنَ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا walau qātalakumullażīna kafarụ lawallawul-adbāra ṡumma lā yajidụna waliyyaw wa lā naṣīrāDan sekiranya orang-orang yang kafir itu memerangi kamu pastilah mereka akan berbalik melarikan diri kalah dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong. سُنَّةَ اللّٰهِ الَّتِيْ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ ۖوَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللّٰهِ تَبْدِيْلًا sunnatallāhillatī qad khalat ming qabl, wa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlāDemikianlah hukum Allah, yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada hukum Allah itu. وَهُوَ الَّذِيْ كَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ اَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًا wa huwallażī kaffa aidiyahum angkum wa aidiyakum an-hum bibaṭni makkata mim ba’di an aẓfarakum alaihim, wa kānallāhu bimā ta’malụna baṣīrāDan Dialah yang mencegah tangan mereka dari membinasakan kamu dan mencegah tangan kamu dari membinasakan mereka di tengah kota Mekah setelah Allah memenangkan kamu atas mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. هُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَالْهَدْيَ مَعْكُوْفًا اَنْ يَّبْلُغَ مَحِلَّهٗ ۚوَلَوْلَا رِجَالٌ مُّؤْمِنُوْنَ وَنِسَاۤءٌ مُّؤْمِنٰتٌ لَّمْ تَعْلَمُوْهُمْ اَنْ تَطَـُٔوْهُمْ فَتُصِيْبَكُمْ مِّنْهُمْ مَّعَرَّةٌ ۢبِغَيْرِ عِلْمٍ ۚ لِيُدْخِلَ اللّٰهُ فِيْ رَحْمَتِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۚ لَوْ تَزَيَّلُوْا لَعَذَّبْنَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًاhumullażīna kafarụ wa ṣaddụkum anil-masjidil-ḥarāmi wal-hadya ma’kụfan ay yabluga maḥillah, walau lā rijālum mu`minụna wa nisā`um mu`minātul lam ta’lamụhum an taṭa’ụhum fa tuṣībakum min-hum ma’arratum bigairi ilm, liyudkhilallāhu fī raḥmatihī may yasyā`, lau tazayyalụ la’ażżabnallażīna kafarụ min-hum ażāban alīmāMerekalah orang-orang kafir yang menghalang-halangi kamu masuk Masjidilharam dan menghambat hewan-hewan kurban sampai ke tempat penyembelihannya. Dan kalau bukanlah karena ada beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang tidak kamu ketahui, tentulah kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesulitan tanpa kamu sadari. Karena Allah hendak memasukkan siapa yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka terpisah, tentu Kami akan mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih. اِذْ جَعَلَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَعَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَاَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوٰى وَكَانُوْٓا اَحَقَّ بِهَا وَاَهْلَهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا iż ja’alallażīna kafarụ fī qulụbihimul-ḥamiyyata ḥamiyyatal-jāhiliyyati fa anzalallāhu sakīnatahụ alā rasụlihī wa alal-mu`minīna wa alzamahum kalimatat-taqwā wa kānū aḥaqqa bihā wa ahlahā, wa kānallāhu bikulli syai`in alīmāKetika orang-orang yang kafir menanamkan kesombongan dalam hati mereka yaitu kesombongan jahiliah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin; dan Allah mewajibkan kepada mereka tetap taat menjalankan kalimat takwa dan mereka lebih berhak dengan itu dan patut memilikinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. لَقَدْ صَدَقَ اللّٰهُ رَسُوْلَهُ الرُّءْيَا بِالْحَقِّ ۚ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۙ مُحَلِّقِيْنَ رُءُوْسَكُمْ وَمُقَصِّرِيْنَۙ لَا تَخَافُوْنَ ۗفَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوْا فَجَعَلَ مِنْ دُوْنِ ذٰلِكَ فَتْحًا قَرِيْبًا laqad ṣadaqallāhu rasụlahur-ru`yā bil-ḥaqq, latadkhulunnal-masjidal-ḥarāma in syā`allāhu āminīna muḥalliqīna ru`ụsakum wa muqaṣṣirīna lā takhāfụn, fa alima mā lam ta’lamụ fa ja’ala min dụni żālika fat-ḥang qarībāSungguh, Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, jika Allah menghendaki dalam keadaan aman, dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan selain itu Dia telah memberikan kemenangan yang الَّذِيْٓ اَرْسَلَ رَسُوْلَهٗ بِالْهُدٰى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهٗ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهٖ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا huwallażī arsala rasụlahụ bil-hudā wa dīnil-ḥaqqi liyuẓ-hirahụ alad-dīni kullih, wa kafā billāhi syahīdāDialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا muḥammadur rasụlullāh, wallażīna ma’ahū asyiddā`u alal-kuffāri ruḥamā`u bainahum tarāhum rukka’an sujjaday yabtagụna faḍlam minallāhi wa riḍwānan sīmāhum fī wujụhihim min aṡaris-sujụd, żālika maṡaluhum fit-taurāti wa maṡaluhum fil-injīl, kazar’in akhraja syaṭ`ahụ fa āzarahụ fastaglaẓa fastawā alā sụqihī yu’jibuz-zurrā’a liyagīẓa bihimul-kuffār, wa’adallāhullażīna āmanụ wa amiluṣ-ṣāliḥāti min-hum magfirataw wa ajran aẓīmāMuhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka yang diungkapkan dalam Taurat dan sifat-sifat mereka yang diungkapkan dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mukmin. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. Surat Al Hujurat Al Quran Juz 26 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيِ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuqaddimụ baina yadayillāhi wa rasụlihī wattaqullāh, innallāha samī’un alīmWahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَرْفَعُوْٓا اَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوْا لَهٗ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ اَنْ تَحْبَطَ اَعْمَالُكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تَشْعُرُوْنَ yā ayyuhallażīna āmanụ lā tarfa’ū aṣwātakum fauqa ṣautin-nabiyyi wa lā taj-harụ lahụ bil-qauli kajahri ba’ḍikum liba’ḍin an taḥbaṭa a’mālukum wa antum lā tasy’urụnWahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap yang lain, nanti pahala segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari. اِنَّ الَّذِيْنَ يَغُضُّوْنَ اَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ امْتَحَنَ اللّٰهُ قُلُوْبَهُمْ لِلتَّقْوٰىۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ عَظِيْمٌ innallażīna yaguḍḍụna aṣwātahum inda rasụlillāhi ulā`ikallażīnamtaḥanallāhu qulụbahum lit-taqwā, lahum magfiratuw wa ajrun aẓīmSesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang الَّذِيْنَ يُنَادُوْنَكَ مِنْ وَّرَاۤءِ الْحُجُرٰتِ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ innallażīna yunādụnaka miw warā`il-ḥujurāti akṡaruhum lā ya’qilụnSesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau Muhammad dari luar kamarmu kebanyakan mereka tidak mengerti. وَلَوْ اَنَّهُمْ صَبَرُوْا حَتّٰى تَخْرُجَ اِلَيْهِمْ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌwalau annahum ṣabarụ ḥattā takhruja ilaihim lakāna khairal lahum, wallāhu gafụrur raḥīmDan sekiranya mereka bersabar sampai engkau keluar menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ yā ayyuhallażīna āmanū in jā`akum fāsiqum binaba`in fa tabayyanū an tuṣībụ qaumam bijahālatin fa tuṣbiḥụ alā mā fa’altum nādimīnWahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan kecerobohan, yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ فِيْكُمْ رَسُوْلَ اللّٰهِ ۗ لَوْ يُطِيْعُكُمْ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنَ الْاَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ حَبَّبَ اِلَيْكُمُ الْاِيْمَانَ وَزَيَّنَهٗ فِيْ قُلُوْبِكُمْ وَكَرَّهَ اِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الرَّاشِدُوْنَۙwa’lamū anna fīkum rasụlallāh, lau yuṭī’ukum fī kaṡīrim minal-amri la’anittum wa lākinnallāha ḥabbaba ilaikumul-īmāna wa zayyanahụ fī qulụbikum wa karraha ilaikumul-kufra wal-fusụqa wal-iṣyān, ulā`ika humur-rāsyidụnDan ketahuilah olehmu bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dia menuruti kemauan kamu dalam banyak hal pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَنِعْمَةً ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ faḍlam minallāhi wa ni’mah, wallāhu alīmun ḥakīmsebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, طَاۤىِٕفَتٰنِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَاۚ فَاِنْۢ بَغَتْ اِحْدٰىهُمَا عَلَى الْاُخْرٰى فَقَاتِلُوا الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّٰى تَفِيْۤءَ اِلٰٓى اَمْرِ اللّٰهِ ۖفَاِنْ فَاۤءَتْ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَاَقْسِطُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ wa in ṭā`ifatāni minal-mu`minīnaqtatalụ fa aṣliḥụ bainahumā, fa im bagat iḥdāhumā alal-ukhrā fa qātilullatī tabgī ḥattā tafī`a ilā amrillāh, fa in fā`at fa aṣliḥụ bainahumā bil-adli wa aqsiṭụ, innallāha yuḥibbul-muqsiṭīnDan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali kepada perintah Allah, maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ innamal-mu`minụna ikhwatun fa aṣliḥụ baina akhawaikum wattaqullāha la’allakum tur-ḥamụnSesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ yā ayyuhallażīna āmanụ lā yaskhar qaumum ming qaumin asā ay yakụnụ khairam min-hum wa lā nisā`um min nisā`in asā ay yakunna khairam min-hunn, wa lā talmizū anfusakum wa lā tanābazụ bil-alqāb, bi`sa lismul-fusụqu ba’dal-īmān, wa mal lam yatub fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụnWahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka yang diperolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan lain karena boleh jadi perempuan yang diperolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk fasik setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌyā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba’ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba’ḍukum ba’ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīmWahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja’alnākum syu’ụbaw wa qabā`ila lita’ārafụ, inna akramakum indallāhi atqākum, innallāha alīmun khabīrWahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. ۞ قَالَتِ الْاَعْرَابُ اٰمَنَّا ۗ قُلْ لَّمْ تُؤْمِنُوْا وَلٰكِنْ قُوْلُوْٓا اَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْاِيْمَانُ فِيْ قُلُوْبِكُمْ ۗوَاِنْ تُطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ لَا يَلِتْكُمْ مِّنْ اَعْمَالِكُمْ شَيْـًٔا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ qālatil-a’rābu āmannā, qul lam tu`minụ wa lāking qụlū aslamnā wa lammā yadkhulil-īmānu fī qulụbikum, wa in tuṭī’ullāha wa rasụlahụ lā yalitkum min a’mālikum syai`ā, innallāha gafụrur raḥīmOrang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah kepada mereka, “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah Kami telah tunduk Islam,’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ innamal-mu`minụnallażīna āmanụ billāhi wa rasụlihī ṡumma lam yartābụ wa jāhadụ bi`amwālihim wa anfusihim fī sabīlillāh, ulā`ika humuṣ-ṣādiqụnSesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang اَتُعَلِّمُوْنَ اللّٰهَ بِدِيْنِكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ qul a tu’allimụnallāha bidīnikum, wallāhu ya’lamu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wallāhu bikulli syai`in alīmKatakanlah kepada mereka, “Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu keyakinanmu, padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” يَمُنُّوْنَ عَلَيْكَ اَنْ اَسْلَمُوْا ۗ قُلْ لَّا تَمُنُّوْا عَلَيَّ اِسْلَامَكُمْ ۚبَلِ اللّٰهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ اَنْ هَدٰىكُمْ لِلْاِيْمَانِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ yamunnụna alaika an aslamụ, qul lā tamunnụ alayya islāmakum, balillāhu yamunnu alaikum an hadākum lil-īmāni ing kuntum ṣādiqīnMereka merasa berjasa kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah, “Janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu orang yang benar.” اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ innallāha ya’lamu gaibas-samāwāti wal-arḍ, wallāhu baṣīrum bimā ta’malụnSungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Surat Qaf Al Quran Juz 26 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قۤ ۗوَالْقُرْاٰنِ الْمَجِيْدِ ۖ qāf, wal-qur`ānil-majīdQaf. Demi Al-Qur’an yang mulia. بَلْ عَجِبُوْٓا اَنْ جَاۤءَهُمْ مُّنْذِرٌ مِّنْهُمْ فَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا شَيْءٌ عَجِيْبٌ ۚbal ajibū an jā`ahum munżirum min-hum fa qālal-kāfirụna hāżā syai`un ajībMereka tidak menerimanya bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir, “Ini adalah suatu yang sangat ajaib.” ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ۚ ذٰلِكَ رَجْعٌۢ بَعِيْدٌ a iżā mitnā wa kunnā turābā, żālika raj’um ba’īdApakah apabila kami telah mati dan sudah menjadi tanah akan kembali lagi? Itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin. قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْاَرْضُ مِنْهُمْ ۚوَعِنْدَنَا كِتٰبٌ حَفِيْظٌ qad alimnā mā tangquṣul-arḍu min-hum, wa indanā kitābun ḥafīẓSungguh, Kami telah mengetahui apa yang ditelan bumi dari tubuh mereka, sebab pada Kami ada kitab catatan yang terpelihara baik. بَلْ كَذَّبُوْا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْ فَهُمْ فِيْٓ اَمْرٍ مَّرِيْجٍ bal każżabụ bil-ḥaqqi lammā jā`ahum fa hum fī amrim marījBahkan mereka telah mendustakan kebenaran ketika kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau. اَفَلَمْ يَنْظُرُوْٓا اِلَى السَّمَاۤءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنٰهَا وَزَيَّنّٰهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوْجٍ a fa lam yanẓurū ilas-samā`i fauqahum kaifa banaināhā wa zayyannāhā wa mā lahā min furụjMaka tidakkah mereka memperhatikan langit yang ada di atas mereka, bagaimana cara Kami membangunnya dan menghiasinya dan tidak terdapat retak-retak sedikit pun? وَالْاَرْضَ مَدَدْنٰهَا وَاَلْقَيْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍۙ wal-arḍa madadnāhā wa alqainā fīhā rawāsiya wa ambatnā fīhā ming kulli zaujim bahījDan bumi yang Kami hamparkan dan Kami pancangkan di atasnya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan di atasnya tanam-tanaman yang indah, تَبْصِرَةً وَّذِكْرٰى لِكُلِّ عَبْدٍ مُّنِيْبٍ tabṣirataw wa żikrā likulli abdim munībuntuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi setiap hamba yang kembali tunduk kepada Allah. وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً مُّبٰرَكًا فَاَنْۢبَتْنَا بِهٖ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِۙwa nazzalnā minas-samā`i mā`am mubārakan fa ambatnā bihī jannātiw wa ḥabbal-ḥaṣīdDan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen. وَالنَّخْلَ بٰسِقٰتٍ لَّهَا طَلْعٌ نَّضِيْدٌۙwan-nakhla bāsiqātil lahā ṭal’un naḍīdDan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, رِّزْقًا لِّلْعِبَادِۙ وَاَحْيَيْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًاۗ كَذٰلِكَ الْخُرُوْجُ rizqal lil-ibādi wa aḥyainā bihī baldatam maitā, każālikal-khurụjsebagai rezeki bagi hamba-hamba Kami, dan Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati tandus. Seperti itulah terjadinya kebangkitan dari kubur. كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّاَصْحٰبُ الرَّسِّ وَثَمُوْدُ każżabat qablahum qaumu nụḥiw wa aṣ-ḥābur-rassi wa ṡamụdSebelum mereka, kaum Nuh, penduduk Rass dan Samud telah mendustakan rasul-rasul, وَعَادٌ وَّفِرْعَوْنُ وَاِخْوَانُ لُوْطٍۙwa āduw wa fir’aunu wa ikhwānu lụṭdan demikian juga kaum Ad, kaum Firaun dan kaum Lut, وَّاَصْحٰبُ الْاَيْكَةِ وَقَوْمُ تُبَّعٍۗ كُلٌّ كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ وَعِيْدِwa aṣ-ḥābul-aikati wa qaumu tubba’, kullung każżabar-rusula fa ḥaqqa wa’īddan juga penduduk Aikah serta kaum Tubba. Semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka berlakulah ancaman-Ku atas mereka. اَفَعَيِيْنَا بِالْخَلْقِ الْاَوَّلِۗ بَلْ هُمْ فِيْ لَبْسٍ مِّنْ خَلْقٍ جَدِيْدٍa fa ayīnā bil-khalqil-awwal, bal hum fī labsim min khalqin jadīdMaka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? Sama sekali tidak bahkan mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru. وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ wa laqad khalaqnal-insāna wa na’lamu mā tuwaswisu bihī nafsuh, wa naḥnu aqrabu ilaihi min ḥablil-warīdDan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. اِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيٰنِ عَنِ الْيَمِيْنِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيْدٌ iż yatalaqqal-mutalaqqiyāni anil-yamīni wa anisy-syimāli qa’īdIngatlah ketika dua malaikat mencatat perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri. مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ mā yalfiẓu ming qaulin illā ladaihi raqībun atīdTidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat. وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُwa jā`at sakratul-mauti bil-ḥaqq, żālika mā kunta min-hu taḥīdDan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari. وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِۗ ذٰلِكَ يَوْمُ الْوَعِيْدِ wa nufikha fiṣ-ṣụr, żālika yaumul-wa’īdDan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan. وَجَاۤءَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّعَهَا سَاۤىِٕقٌ وَّشَهِيْدٌ wa jā`at kullu nafsim ma’ahā sā`iquw wa syahīdSetiap orang akan datang bersama malaikat penggiring dan malaikat saksi. لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ laqad kunta fī gaflatim min hāżā fa kasyafnā angka giṭā`aka fa baṣarukal-yauma ḥadīdSungguh, kamu dahulu lalai tentang peristiwa ini, maka Kami singkapkan tutup yang menutupi matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam. وَقَالَ قَرِيْنُهٗ هٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيْدٌۗwa qāla qarīnuhụ hāżā mā ladayya atīdDan malaikat yang menyertainya berkata, “Inilah catatan perbuatan yang ada padaku.” اَلْقِيَا فِيْ جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيْدٍ alqiyā fī jahannama kulla kaffārin anīdAllah berfirman, “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka Jahanam semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, مَنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيْبٍۙmannā’il lil-khairi mu’tadim murībyang sangat enggan melakukan kebajikan, melampaui batas dan bersikap ragu-ragu, ۨالَّذِيْ جَعَلَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَاَلْقِيٰهُ فِى الْعَذَابِ الشَّدِيْدِ allażī ja’ala ma’allāhi ilāhan ākhara fa alqiyāhu fil-ażābisy-syadīdyang mempersekutukan Allah dengan tuhan lain, maka lemparkanlah dia ke dalam azab yang keras.” ۞ قَالَ قَرِيْنُهٗ رَبَّنَا مَآ اَطْغَيْتُهٗ وَلٰكِنْ كَانَ فِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ qāla qarīnuhụ rabbanā mā aṭgaituhụ wa lāking kāna fī ḍalālim ba’īdSetan yang menyertainya berkata pula, “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh.” قَالَ لَا تَخْتَصِمُوْا لَدَيَّ وَقَدْ قَدَّمْتُ اِلَيْكُمْ بِالْوَعِيْدِ qāla lā takhtaṣimụ ladayya wa qad qaddamtu ilaikum bil-wa’īdAllah berfirman, “Janganlah kamu bertengkar di hadapan-Ku, dan sungguh, dahulu Aku telah memberikan ancaman kepadamu. مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَمَآ اَنَا۠ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيْدِ mā yubaddalul-qaulu ladayya wa mā ana biẓallāmil lil-abīdKeputusan-Ku tidak dapat diubah dan Aku tidak menzalimi hamba-hamba-Ku.” يَوْمَ نَقُوْلُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَـْٔتِ وَتَقُوْلُ هَلْ مِنْ مَّزِيْدٍ yauma naqụlu lijahannama halimtala`ti wa taqụlu hal mim mazīdIngatlah pada hari ketika Kami bertanya kepada Jahanam, “Apakah kamu sudah penuh?” Ia menjawab, “Masih adakah tambahan?” وَاُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ غَيْرَ بَعِيْدٍ wa uzlifatil-jannatu lil-muttaqīna gaira ba’īdSedangkan surga didekatkan kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tidak jauh dari mereka. هٰذَا مَا تُوْعَدُوْنَ لِكُلِّ اَوَّابٍ حَفِيْظٍۚhāżā mā tụ’adụna likulli awwābin ḥafīẓKepada mereka dikatakan, “Inilah nikmat yang dijanjikan kepadamu, yaitu kepada setiap hamba yang senantiasa bertobat kepada Allah dan memelihara semua peraturan-peraturan-Nya. مَنْ خَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِ وَجَاۤءَ بِقَلْبٍ مُّنِيْبٍۙman khasyiyar-raḥmāna bil-gaibi wa jā`a biqalbim munībYaitu orang yang takut kepada Allah Yang Maha Pengasih sekalipun tidak kelihatan olehnya dan dia datang dengan hati yang bertobat, ۨادْخُلُوْهَا بِسَلٰمٍ ۗذٰلِكَ يَوْمُ الْخُلُوْدِ udkhulụhā bisalām, żālika yaumul-khulụdmasuklah ke dalam surga dengan aman dan damai. Itulah hari yang abadi.” لَهُمْ مَّا يَشَاۤءُوْنَ فِيْهَا وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ lahum mā yasyā`ụna fīhā wa ladainā mazīdMereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki, dan pada Kami ada tambahannya. وَكَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنْ قَرْنٍ هُمْ اَشَدُّ مِنْهُمْ بَطْشًا فَنَقَّبُوْا فِى الْبِلَادِۗ هَلْ مِنْ مَّحِيْصٍ wa kam ahlaknā qablahum ming qarnin hum asyaddu min-hum baṭsyan fa naqqabụ fil-bilād, hal mim maḥīṣDan betapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal mereka lebih hebat kekuatannya daripada mereka umat yang belakangan ini. Mereka pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah tempat pelarian dari kebinasaan bagi mereka? اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَذِكْرٰى لِمَنْ كَانَ لَهٗ قَلْبٌ اَوْ اَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيْدٌ inna fī żālika lażikrā limang kāna lahụ qalbun au alqas-sam’a wa huwa syahīdSungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍۖ وَّمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوْبٍ wa laqad khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmiw wa mā massanā mil lugụbDan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit pun. فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ faṣbir alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ’isy-syamsi wa qablal-gurụbMaka bersabarlah engkau Muhammad terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam. وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاَدْبَارَ السُّجُوْدِ wa minal-laili fa sabbiḥ-hu wa adbāras-sujụdDan bertasbihlah kepada-Nya pada malam hari dan setiap selesai salat. وَاسْتَمِعْ يَوْمَ يُنَادِ الْمُنَادِ مِنْ مَّكَانٍ قَرِيْبٍ wastami’ yauma yunādil-munādi mim makāning qarībDan dengarkanlah seruan pada hari ketika penyeru malaikat menyeru dari tempat yang dekat. يَوْمَ يَسْمَعُوْنَ الصَّيْحَةَ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ يَوْمُ الْخُرُوْجِ yauma yasma’ụnaṣ-ṣaiḥata bil-ḥaqq, żālika yaumul-khurụjYaitu pada hari ketika mereka men-dengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari keluar dari kubur. اِنَّا نَحْنُ نُحْيٖ وَنُمِيْتُ وَاِلَيْنَا الْمَصِيْرُۙinnā naḥnu nuḥyī wa numītu wa ilainal-maṣīrSungguh, Kami yang menghidupkan dan mematikan dan kepada Kami tempat kembali semua makhluk. يَوْمَ تَشَقَّقُ الْاَرْضُ عَنْهُمْ سِرَاعًا ۗذٰلِكَ حَشْرٌ عَلَيْنَا يَسِيْرٌ yauma tasyaqqaqul-arḍu an-hum sirā’ā, żālika ḥasyrun alainā yasīrYaitu pada hari ketika bumi terbelah, mereka keluar dengan cepat. Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami. نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَا يَقُوْلُوْنَ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِجَبَّارٍۗ فَذَكِّرْ بِالْقُرْاٰنِ مَنْ يَّخَافُ وَعِيْدِ naḥnu a’lamu bimā yaqụlụna wa mā anta alaihim bijabbār, fażakkir bil-qur`āni may yakhāfu wa’īdKami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan engkau Muhammad bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka berilah peringatan dengan Al-Qur’an kepada siapa pun yang takut kepada ancaman-Ku. Surat Adz Zariyat 1-30 Al Quran Juz 26 بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالذّٰرِيٰتِ ذَرْوًاۙważ-żāriyāti żarwāDemi angin yang menerbangkan debu, فَالْحٰمِلٰتِ وِقْرًاۙfal-ḥāmilāti wiqrādan awan yang mengandung hujan,فَالْجٰرِيٰتِ يُسْرًاۙfal-jāriyāti yusrādan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah, فَالْمُقَسِّمٰتِ اَمْرًاۙfal-muqassimāti amrādan malaikat-malaikat yang membagi-bagi urusan,اِنَّمَا تُوْعَدُوْنَ لَصَادِقٌۙinnamā tụ’adụna laṣādiqsungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar, وَّاِنَّ الدِّيْنَ لَوَاقِعٌۗwa innad-dīna lawāqi’dan sungguh, hari pembalasan pasti ذَاتِ الْحُبُكِۙwas-samā`i żātil-ḥubukDemi langit yang mempunyai jalan-jalan,اِنَّكُمْ لَفِيْ قَوْلٍ مُّخْتَلِفٍۙinnakum lafī qaulim mukhtalifsungguh, kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat,يُّؤْفَكُ عَنْهُ مَنْ اُفِكَۗyu`faku an-hu man ufikdipalingkan darinya Al-Qur’an dan Rasul orang yang الْخَرَّاصُوْنَۙqutilal-kharrāṣụnTerkutuklah orang-orang yang banyak berdusta,الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ غَمْرَةٍ سَاهُوْنَۙallażīna hum fī gamratin sāhụnyaitu orang-orang yang terbenam dalam kebodohan dan kelalaian, يَسْـَٔلُوْنَ اَيَّانَ يَوْمُ الدِّيْنِۗyas`alụna ayyāna yaumud-dīnmereka bertanya, “Kapankah hari pembalasan itu?”يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُوْنَ yauma hum alan-nāri yuftanụnHari pembalasan itu ialah pada hari ketika mereka diazab di dalam api neraka. ذُوْقُوْا فِتْنَتَكُمْۗ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَسْتَعْجِلُوْنَ żụqụ fitnatakum, hāżallażī kuntum bihī tasta’jilụnDikatakan kepada mereka, “Rasakanlah azabmu ini. Inilah azab yang dahulu kamu minta agar disegerakan.” اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙinnal-muttaqīna fī jannātiw wa uyụnSesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman surga dan mata air,اٰخِذِيْنَ مَآ اٰتٰىهُمْ رَبُّهُمْ ۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُحْسِنِيْنَۗākhiżīna mā ātāhum rabbuhum, innahum kānụ qabla żālika muḥsinīnmereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik;كَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ kānụ qalīlam minal-laili mā yahja’ụnmereka sedikit sekali tidur pada waktu malam;وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ wa bil-as-ḥāri hum yastagfirụndan pada akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah.وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ wa fī amwālihim ḥaqqul lis-sā`ili wal-maḥrụmDan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta. وَفِى الْاَرْضِ اٰيٰتٌ لِّلْمُوْقِنِيْنَۙwa fil-arḍi āyātul lil-mụqinīnDan di bumi terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang yakin,وَفِيْٓ اَنْفُسِكُمْ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ wa fī anfusikum, a fa lā tubṣirụndan juga pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?وَفِى السَّمَاۤءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ wa fis-samā`i rizqukum wa mā tụ’adụnDan di langit terdapat sebab-sebab rezekimu dan apa yang dijanjikan السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ اِنَّهٗ لَحَقٌّ مِّثْلَ مَآ اَنَّكُمْ تَنْطِقُوْنَfa wa rabbis-samā`i wal-arḍi innahụ laḥaqqum miṡla mā annakum tanṭiqụnMaka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan. هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ ضَيْفِ اِبْرٰهِيْمَ الْمُكْرَمِيْنَۘ hal atāka ḥadīṡu ḍaifi ibrāhīmal-mukramīnSudahkah sampai kepadamu Muhammad cerita tamu Ibrahim malaikat-malaikat yang dimuliakan?اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًا ۗقَالَ سَلٰمٌۚ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ iż dakhalụ alaihi fa qālụ salāmā, qāla salām, qaumum mungkarụnIngatlah ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, “Salaman” salam, Ibrahim menjawab, “Salamun” salam. Mereka itu orang-orang yang belum dikenalnya. فَرَاغَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ فَجَاۤءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍۙfa rāga ilā ahlihī fa jā`a bi’ijlin samīnMaka diam-diam dia Ibrahim pergi menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk yang dibakar,فَقَرَّبَهٗٓ اِلَيْهِمْۚ قَالَ اَلَا تَأْكُلُوْنَ fa qarrabahū ilaihim, qāla alā ta`kulụnlalu dihidangkannya kepada mereka tetapi mereka tidak mau makan. Ibrahim berkata, “Mengapa tidak kamu makan.”فَاَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً ۗقَالُوْا لَا تَخَفْۗ وَبَشَّرُوْهُ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ fa aujasa min-hum khīfah, qālụ lā takhaf, wa basysyarụhu bigulāmin alīmMaka dia Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, “Janganlah kamu takut,” dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang alim Ishak. فَاَقْبَلَتِ امْرَاَتُهٗ فِيْ صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوْزٌ عَقِيْمٌ fa aqbalatimra`atuhụ fī ṣarratin fa ṣakkat waj-hahā wa qālat ajụzun aqīmKemudian istrinya datang memekik tercengang lalu menepuk wajahnya sendiri seraya berkata, “Aku ini seorang perempuan tua yang mandul.” قَالُوْا كَذٰلِكِۙ قَالَ رَبُّكِ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ ۔qālụ każāliki qāla rabbuk, innahụ huwal-ḥakīmul-alīmMereka berkata, “Demikianlah Tuhanmu berfirman. Sungguh, Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui.” Kita sudah sampai pada akhir artikel bacaan al quran juz 26 latin, arab, dan terjemahan Indonesia. Mudah-mudahan menjadi amal kebaikan bagi pembaca dan juga bagi admin. Aamiin adalah website al quranul karim tercepat dan hemat kuota internet di Indonesia.
Juz26 (dalam bahasa Arab: الجزء ٢٦ ) merupakan bagian dari juz dalam Al-Qur'an yang diawali dengan kata حمٓ dalam surah Al-Ahqaf ayat pertama dan berakhir di surah Az-Zariyat ayat 30. Daftar surah. No. Nama Surah Bahasa Arab Arti Nama Ayat Tempat Turun
Dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya dia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang mengucapkan Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, bahwasanya Engkau adalah Allah Yang Maha Esa, yang bergantung pada-Nya segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda Sungguh dia telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang Agung, yang apabila diminta dengan menyebut-Nya, pasti akan diberi dan apabila berdoa dengan menyebut-Nya pasti akan dikabulkan.HR. Sunan Ibnu Majah No. 3847
حمٓ١ Haa, Miim. Diturunkan Al-Quran ini, dari Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (Ingatlah), tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya melainkan dengan ada gunanya yang benar dan dengan ada masa penghujungnya yang tertentu (yang padanya dijalankan pembalasan); dan orang-orang yang kafir
۞ وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ ۖ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَـٰهُنَا وَإِلَـٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ ﴿٤٦﴾ 46 Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim , di antara mereka, dan katakanlah "Kami telah beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". وَكَذَٰلِكَ أَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ ۚ فَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۖ وَمِنْ هَـٰؤُلَاءِ مَن يُؤْمِنُ بِهِ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الْكَافِرُونَ ﴿٤٧﴾ 47 Dan demikian pulalah Kami turunkan kepadamu Al Kitab Al Qur'an, maka orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al Kitab Taurat mereka beriman kepadanya Al Qur'an; dan di antara mereka ; orang-orang kafir Mekah ada yang beriman kepadanya. Dan tidak adalah yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang kafir. وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ مِن كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُونَ ﴿٤٨﴾ 48 Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya Al Qur'an sesuatu Kitabpun dan kamu tidak pernah menulis suatu kitab dengan tangan kananmu; andai kata kamu pernah membaca dan menulis, benar-benar ragulah orang yang mengingkari mu. بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ ﴿٤٩﴾ 49 Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu . Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. وَقَالُوا لَوْلَا أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَاتٌ مِّن رَّبِّهِ ۖ قُلْ إِنَّمَا الْآيَاتُ عِندَ اللَّهِ وَإِنَّمَا أَنَا نَذِيرٌ مُّبِينٌ ﴿٥٠﴾ 50 Dan orang-orang kafir Mekah berkata "Mengapa tidak diturunkan kepadanya mu'jizat-mu'jizat dari Tuhannya?" Katakanlah "Sesungguhnya mu'jizat-mu'jizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata". أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿٥١﴾ 51 Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab Al Qur'an sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam Al Qur'an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ شَهِيدًا ۖ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَالَّذِينَ آمَنُوا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوا بِاللَّهِ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ﴿٥٢﴾ 52 Katakanlah "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi. وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ ۚ وَلَوْلَا أَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاءَهُمُ الْعَذَابُ وَلَيَأْتِيَنَّهُم بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿٥٣﴾ 53 Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah karena waktu yang telah ditetapkan , benar-benar telah datang azab kepada mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. يَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ ﴿٥٤﴾ 54 Mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya Jahannam benar-benar meliputi orang-orang yang kafir, يَوْمَ يَغْشَاهُمُ الْعَذَابُ مِن فَوْقِهِمْ وَمِن تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ وَيَقُولُ ذُوقُوا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٥٥﴾ 55 pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka dan Allah berkata kepada mereka "Rasailah pembalasan dari apa yang telah kamu kerjakan" يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ أَرْضِي وَاسِعَةٌ فَإِيَّايَ فَاعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾ 56 Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku saja. كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ ﴿٥٧﴾ 57 Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُبَوِّئَنَّهُم مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ نِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ ﴿٥٨﴾ 58 Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿٥٩﴾ 59 yaitu yang bersabar dan bertawakkal kepada Tuhannya. وَكَأَيِّن مِّن دَابَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿٦٠﴾ 60 Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezkinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ ﴿٦١﴾ 61 Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu mereka akan menjawab "Allah", maka betapakah mereka dapat dipalingkan dari jalan yang benar. اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٦٢﴾ 62 Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّن نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِن بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۚ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ ﴿٦٣﴾ 63 Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab "Allah". Katakanlah "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami nya. وَمَا هَـٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ﴿٦٤﴾ 64 Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ ﴿٦٥﴾ 65 Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo'a kepada Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah, لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ﴿٦٦﴾ 66 agar mereka mengingkari ni'mat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran. Kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya. أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ ۚ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَةِ اللَّهِ يَكْفُرُونَ ﴿٦٧﴾ 67 Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa sesudah nyata kebenaran mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada ni'mat Allah? وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكَافِرِينَ ﴿٦٨﴾ 68 Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir? وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٦٩﴾ 69 Dan orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhaan Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
BacaanAl Quran Juz 26 Latin. Bacaan Al Qur'an Juz 26 Latin dimulai dari surat Al Ahqaf ayat 1-35 dan selesai pada surat Az Zariyat ayat 30. Juz 26 latin ini terdiri dari surat Al Ahqaf, Muhammad, Al Fath, Al Hujurat, Qaf dan surat Az Zariyat. Baca Juga: Juz 26 Al Quran Teks Arab Juz 26 Al Quran Pdf Juz 26. Read More ».
Lengkaparab, latin, dan terjemahan Indonesia. Al Quran Juz 24 | Arab, Latin, Terjemah Indonesia. Al Quran Juz 24 dimulai dari Surat Az-Zumar Ayat 32 hingga Surat Fussilat Ayat 46. Untuk mulai membaca, silahkan klik salah satu judul surat dibawah ini untuk membuka seluruh surat dan ayat, dan klik lagi jika ingin menutupnya
Lengkaparab, latin, dan terjemahan Indonesia. Al Quran Juz 25 | Arab, Latin, Terjemah Indonesia. Al Quran Juz 25 dimulai dari Surat Fussilat Ayat 47 hingga Surat Al-Jatsiyah Ayat 37. Untuk mulai membaca, silahkan klik salah satu judul surat dibawah ini untuk membuka seluruh surat dan ayat, dan klik lagi jika ingin menutupnya
. bqbdtl2jgy.pages.dev/47bqbdtl2jgy.pages.dev/387bqbdtl2jgy.pages.dev/379bqbdtl2jgy.pages.dev/373bqbdtl2jgy.pages.dev/245bqbdtl2jgy.pages.dev/373bqbdtl2jgy.pages.dev/12bqbdtl2jgy.pages.dev/246bqbdtl2jgy.pages.dev/65
juz 26 dan terjemahan