Dimensi : 400 mm x 300 mm x 800 mm. Fungsi: Untuk menggiling daging ikan menjadi daging ikan giling ( bahan adonan krupuk ikan ). b. Mesin Penggiling ikan PNJ-K250 250 kg/jam. Dimensi. : 150 x 80 x 150 cm.
Jenis Pupuk Untuk Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit1. Pupuk Nitrogen N2. Pupuk Kalium K3. Pupuk Phospor P4. Pupuk Magnesium Mg5. Pupuk Boron BoArtikel Terkait Banyak faktor yang bisa memengaruhi efisiensi serta efektifitas pemupukan. Untuk pertumbuhan yang tanaman yang sehat dan berproduksi tinggi, maka tanaman membutuhkan unsur hara yang seimbang dan juga cukup tersedia di dalam tanah. 5 Jenis Pupuk Untuk Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit Apabila terjadi kekurangan hara maka akan berdampak terhadap pertumbuhan tanaman yang menjadi terhambat dan juga akan mengalami defisiensi zat hara tertentu. Apa saja pupuk yang biasa digunakan dalam budidaya kelapa sawit? Apa fungsi masing – masing dari pupuk tersebut? Lalu bagaimana ciri defisiensi atau kekurangan dari masing – masing pupuk? Saat ini banyak sekali unsur hara baik esensial dan non esensial yang terkandung dalam pupuk yang bermanfaat untuk tanaman sawit. Penjelasan kali ini mengenai Jenis Pupuk Untuk Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit, diantaranya 1. Pupuk Nitrogen N Yang tergolong pupuk jenis N adalah Urea, ZA atau Sulfat of Amonia dan AmCl Amonium Clorida Unsur Nitrogen berperan dalam setiap proses fisiologis tanaman dan berperan penting dalam pembentukan utama protoplasma sel, protein, asam amino, amida dan alkaloid. Kekurangan unsur Nitrogen mengakibatkan terjadinya penurunan aktifitas metabolisme sehingga akan menghambat pertumbuhan tanaman. Aktiifitas fisiologis akan memberikan pengaruh yang besar pada pertumbuhan dan produksi tandan. Gejala kekurangan atau defisiensi Nitrogen dapat diketahui dari warna daun yang tampak memucat atau kekuning – kuningan. 2. Pupuk Kalium K Yang termasuk pupuk Kalium adalah MOP atau Muriate of Potash, ZK atau Zwavelzure Kali dan KCl Kalium Clorida. Unsur Kalium berperan aktif dalam proses fisiologis seperti proses fotosintesis dan transpirasi. Unsur K ini juga berperan sebagai katalisator dalam proses biokimia yang penting dan juga sebagai regulator dalam setiap proses pembentukan. Peran unsur Kalium dalam berbagai jenis tanah akan dapat meningkatkan produksi tandan terutama pada jenis tanah yang kandungan pasirnya tergolong tinggi serta pada tanah alluvial dan juga hidromorfik. Gejala kekurangan kalium dapat ditandai dengan adanya bintik – bintik orange atau Orange Spotting pada helai anak daun kelapa sawit pelepah tertua, kemudian selanjutnya akan meluas ke pelepah yang muda. Bintik – bintik akan bertambah besar dan warnanya juga semakin jelas ke arah orange. Pada keadaan defisiensi yang sangat berat maka daun akan berubah menjadi coklat kelabu muda, tampak mengering dan seakan menggulung. 3. Pupuk Phospor P Yang termasuk pupuk phospor adalah RP atau Rock Phospate, TSP atau Triple Super Phospate dan Agrophos. Unsur Phospor merupakan komponen utama asam nukleat atau nucleic acids yang memiliki penting dalam pertumbuhan dan perkembangan akar. Unsur P ini sangat erat hubungannya dengan unsur hara yang lain dan untuk proses respirasi serta memberikan pengaruh saat kematangan buah. Gejala defisiensi P secara visual tidak jelas, namun dapat di ketahui secara analisis laboratorium. Defisiensi P dapat menghambat pertumbuhan, melemahkan jaringan tumbuh serta memperlambat proses fisiologis tanaman. Pengaruh kombinasi dengan unsur lainnya sangat besar terhadap produksi. 4. Pupuk Magnesium Mg Yang termasuk pupuk Magnesium yaitu kieserit dan dolomit. Unsur magnesium berperan dalam sistem enzim dan merupakan pembentuk utama zat hijau daun atau klorofil. Fungsi yang lain dari magnesium adalah unsur phosphor yang membentuk ikatan phospotipids yang ada dalam minyak. Pengaruhnya terhadap produksi tandan kecil sekali dan tidak secara langsung. Gejala defisiensi magnesium dapat ditandai dengan adanya garis – garis memanjang sejajar dengan tulang daun yang berwarna jingga mengarah ke kuning. 5. Pupuk Boron Bo Yang termasuk pupuk Boron yaitu HGF Borate High Grade Fertilizer Boron termasuk mikro, namun peranannya sangat penting untuk menggiatkan pembelahan sel pada jaringan muda. Gejala defisiensi Bo dapat ditandai dengan adanya ujung helai daun membentuk sudut. Pada defisiensi berat, anak daun pecah – pecah, pelepah daun tidak membuka, pelepah dan anak daun memendek. Gejala defisiensi Boron tersebut terlihat pada umur 12 – 18 bulan dan puncaknya pada umur 24 bulan. Proses penyembuhan paling cepat 6 bulan. Apabila mengalami defisiensi atau kekurangan Boron yang berat dapat menurunkan jumlah produksi tandan dan berat tandan menurun 50 % dari pokok normal. Kalau kalian mempunyai kebun kelapa sawit, jenis unsur dan pupuk diatas layak untuk dicoba. Sekian dari saya mengenai Jenis Pupuk Untuk Meningkatkan Produksi Kelapa Sawit. Semoga bermanfaat. Baca Juga Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kelapa Sawit
J Agronomika (2012) Vol 1 No. 3, 126-135. ISSN 2088-8066. PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIV UNIT I BURAU KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN Growth of Oil Palm Seedlings on granting Organic Fertilizer in PT Nusantara Plantation XIV Unit I Burau, East Luwu South Sulawesi Laode Asrul1, Kahar Mustari1 dan Fadhillah Ahmad2Pupuk SP36, TSP dan SP18 untuk Kelapa Sawit Manfaat dan Fungsi Pupuk TSP, SP36 dan SP 18 untuk Tanaman Kelapa Sawit serta Cara Aplikasinya Pupuk dan Pemupukan – Pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yakni faktor dalam internal dan faktor luar eksternal. Faktor dalam yaitu varietas dan mutu atau kualitas benih yang digunakan, sedangkan faktor luar yaitu unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur pokok yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu jenis unsur hara esensial yang sangat diperlukan oleh tanaman kelapa sawit adalah unsur fosfor. Unsur fosfor P merupakan unsur hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, lebih sedikit dibawah unsur nitrogen N dan kalium K. Apabila tanaman kelapa sawit kekurangan unsur fosfor P, pertumbuhan dan produktivitas kelapa sawit akan terganggu dengan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut. Pupuk SP36, TSP dan SP18 untuk Kelapa Sawit Jenis-jenis Pupuk Fosfor yang Umum Digunakan untuk Kelapa Sawit Untuk mencukupi kebutuhan unsur fosfor P, diperlukan pemupukan menggunakan pupuk yang memiliki kandungan fosfor, yaitu pupuk TSP, SP36 atau SP18. Ketiga jenis pupuk tersebut adalah pupuk fosfor, hanya saja persentase kandungannya yang berbeda. 1. Pupuk TSP Pupuk TSP adalah nutrient organik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah pertanian. Pupuk Triple Super Phosphate TSP memiliki kandungan fosfor sekitar 44-46% dalam bentuk P2O5. Pupuk TSP berbentuk granul butiran berwarna abu-abu. Pupuk fosfor berbentuk butiran granular umumnya tidak mudah larut dalam air, bereaksi lambat dan tidak higroskopis. Pupuk TSP bisa digunakan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan. 2. Pupuk SP36 Sama dengan pupuk TSP, pupuk SP36 juga merupakan pupuk sumber unsur fosfor. Perbedaan kedua pupuk ini adalah kandungannya, kandungan P2O5 pada pupuk SP36 lebih rendah daripada pupuk TSP, yaitu hanya 36%. Harga pupuk SP36 juga lebih murah daripada pupuk TSP. Pupuk SP36 terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga sering digunakan sebagai pupuk dasar, dapat juga digunakan untuk pemupukan susulan. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis dan bersifat membakar. 3. Pupuk SP18 Pupuk SP18 adalah pupuk fosfor yang memiliki kandungan P2O5 paling rendah daripada kedua pupuk diatas. Kadar P2O5 pada pupuk SP18 hanya 18%. Pupuk SP18 juga berbentuk granular butiran berwarna abu-abu dan agak sulit larut dalam air. Pupuk ini dapat digunakan sebagai pupuk dasar maupun pupuk susulan. Cara Menggunakan Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit Pupuk TSP, SP36 dan SP18 dapat digunakan pada tanaman kelapa sawit belum menghasilkan TBM dan tanaman kelapa sawit yang sudah menghasilkan TM. Cara menggunakan pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk tanaman kelapa sawit yaitu ditaburkan diarea bokoran piringan atau dibenam dengan dosis sesuai yang direkomendasikan. Pupuk ditaburkan sekitar 25 cm dari pangkal batang hingga ujung bokoran/piringan. Pemupukan menggunakan alat takaran supaya dosisnya terjaga, sehingga penyimpangannya tidak terlalu banyak. Pupuk diaplikasikan 2 kali dalam setahun, yaitu diawal musim hujan dan diakhir musim hujan. 9 Fungsi dan Manfaat Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit 1. Berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi, 2. Penyusun asam nukleat, 3. Merangsang perkembangan akar tanaman kelapa sawit, 4. Memperkuat akar dan batang kelapa sawit sehingga tidak mudah roboh, 5. Meningkatkan ketahanan tanaman kelapa sawit terhadap kekeringan, 6. Pembentukan biji dan penghasil buah kelapa sawit, 7. Meningkatkan bobot buah kelapa sawit, 8. Berperan dalam proses pemasakan buah kelapa sawit, dan 9. Mempercepat masa panen. Demikian tentang “9 Manfaat dan Fungsi Pupuk TSP, SP36 dan SP18 untuk Tanaman Kelapa Sawit“. Semoga bermanfaat… Salam mitalom !!! .